Upaya serius pemerintah dalam mendorong kemandirian ekonomi desa mendapat respons positif dari masyarakat. Sebanyak 200 warga Desa Engglas, Kecamatan Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Maluku, menunjukkan antusiasme tinggi dalam mengikuti Pelatihan Literasi Keuangan dan Akses Layanan Keuangan yang diselenggarakan oleh Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDTT.
Kegiatan yang diinisiasi oleh Direktorat Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa dan Daerah Tertinggal Kemendes PDTT ini sukses menarik perhatian masyarakat lintas profesi. Pelatihan dilaksanakan pada Selasa, 10 Desember 2025, dengan membagi peserta menjadi dua sesi untuk memastikan efektivitas penyampaian materi dan kepatuhan terhadap kapasitas ruangan:
* Sesi Pagi: Pukul 09.00 – 12.00 WIT, diikuti oleh 100 peserta.
* Sesi Siang: Pukul 14.00 – 16.00 WIT, diikuti oleh 100 peserta.
Total keseluruhan peserta pelatihan mencapai 200 orang.
Keterlibatan Masyarakat dan Target Peningkatan Kesejahteraan
Peserta pelatihan berasal dari beragam elemen masyarakat, mencakup:
* Tokoh Masyarakat
* Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
* Ibu Rumah Tangga
* Generasi Muda
Keterlibatan aktif ini mencerminkan kesadaran kolektif masyarakat Engglas akan pentingnya pemahaman literasi keuangan. Salah seorang peserta mengungkapkan kegembiraannya.
"Kami sangat senang bisa mengikuti pelatihan ini. Banyak hal baru yang kami pelajari tentang cara mengelola keuangan dengan baik dan memanfaatkan layanan keuangan yang ada," ujarnya.
Pelatihan ini tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga memberikan pengetahuan praktis mengenai pengelolaan aset, perencanaan anggaran keluarga, dan cara mengakses permodalan serta layanan keuangan formal.
Dengan bekal pengetahuan yang didapat, diharapkan masyarakat Desa Engglas dan sekitarnya dapat menjadi lebih cerdas dalam:
* Mengelola Keuangan Pribadi dan Usaha
* Meningkatkan Potensi Investasi
* Mengembangkan Perekonomian Desa secara Berkelanjutan
Kegiatan ini merupakan langkah strategis Kemendes PDTT dalam memperkuat fondasi ekonomi di daerah tertinggal, menjadikannya relevan dengan program pembangunan nasional untuk mencapai Desa Mandiri. M.Jais
.png)